Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Waspada Investasi Bodong Berkedok Robot Trading, Duit Nasabah Dapat Hilang Sirna Seketika

Sebutan robot trading makin ramai dibicarakan, bersamaan dengan tumbuhnya atensi investasi warga. Platform aktivitas perdagangan jual- beli peninggalan semacam mata duit ataupun forex secara otomatis itu jadi menarik untuk beberapa orang, dengan iming- iming kemudahan serta keuntungan yang ditawarkan. Hendak namun beberapa robot trading malah terindikasi selaku suatu aplikasi penipuan ataupun investasi bodong, bersamaan dengan ditemuinya bermacam kejanggalan dalam operasionalnya.

Robot Trading

Pengamat serta Praktisi Investasi Desmond Wira berkata, dia sudah melaksanakan investigasi terhadap sebagian platform robot trading. Kejanggalan awal yang ditemui merupakan tingginya rasio keuntungan dibandingkan kerugian yang dicetak oleh robot trading. Beberapa robot trading diucap mempunyai rasio keuntungan ataupun diucap winning rate sampai nyaris menggapai 90 persen.

“ Apalagi terdapat robot trading yang sejak timbul tidak sempat loss,” kata Desmond kepada Kompas. com, Kamis( 30/ 9/ 2021). Bagi ia, perihal tersebut jadi tidak masuk ide, karena trader berpengalaman apalagi investor kawakan dunia saja mempunyai rasio kerugian yang jauh lebih besar.

“ Selaku contoh George Soros juga dikabarkan cuma mempunyai akurasi dekat 30 persen- 50 persen dalam tradingnya,” ucap Desmond. Tidak hanya itu, Desmond pula menyoroti aplikasi robot trading yang cuma dapat dioperasikan oleh broker tertentu. Sementara itu, dengan sistem Expert Advisor( EA) sepatutnya robot trading bisa digunakan oleh broker forex lain.“ Perkaranya broker- broker tersebut tidak bagus regulasinya, ialah terdaftar di negeri offshore yang tidak terjangkau hukum, serta terdapat pula broker yang tidak teregulasi apapun,” tutur ia.“ Perihal ini beresiko, sebab bila terjalin scam, telah tentu duit lenyap sepenuhnya,” tambah ia.

Setelah itu, dalam operasionalnya robot trading dinilai memakai perdagangan ataupun trading buatan. Perihal tersebut ditunjukkan pada sebagian perihal, semacam pembukaan posisi trading yang delay, berbeda dengan real time harga, sampai perbandingan pada posisi harga yang terjalin dengan grafik harga. Kejanggalan terakhir yakni, skema member get member ataupun money permainan ala skema ponzi buat membagikan keuntungan yang digunakan oleh bermacam platform robot trading.“ Bila robot trading dengan statistik untung terus, sesungguhnya buat apa butuh memakai member get member,” kata Desmond. Bagi ia, perihal tersebut malah mengindikasikan platform robot trading memerlukan duit dari anggota baru buat operasionalnya, seperti skema ponzi lain.

“ Aku menganjurkan buat menghindari penawaran robot trading ini sebab cenderung tidak nyaman ataupun beresiko,” ucap Desmond. Terpaut perihal ini, Kepala Satgas Waspada Investasi( SWI) Tongam L Tobing menarangkan, robot trading sepatutnya cuma suatu perlengkapan ataupun platform buat menolong investor melaksanakan transaksi jual- beli peninggalan. Dalam praktiknya, robot trading tidak mempunyai watak kepastian buat membagikan keuntungan kepada investor. Dalam segala aktivitas investasi, tidak terkecuali robot trading, segala keputusan jual- beli wajib berasal dari investor, bukan dari pihak lain. Oleh karenanya, Tongam memohon kepada warga buat menguasai terlebih dulu mekanisme robot trading. Investor diharapkan mengerti betul terpaut resiko platform tersebut." Jangan sekali- kali melaksanakan investasi perdagangan berjangka komoditi ke pihak lain yang bukan industri perdagangan berjangka komoditi yang berizin dari Bappebti," ucap ia.

Post a Comment for "Waspada Investasi Bodong Berkedok Robot Trading, Duit Nasabah Dapat Hilang Sirna Seketika"